BERAS PANDAN WANGI ASLI CIANJUR

BERAS PANDAN WANGI ASLI CIANJUR

Rabu, 24 Oktober 2012

PERBEDAAN BERAS PANDAN WANGI ASLI DAN OPLOSAN


Butir-butir beras itu berbentuk bulat-panjang. Pada bagian tengah butir-butir beras itu terdapat titik kapur, yang berwarna keputihan. Bila dicium baunya terasa wangi, seperti bau pandan. Itulah beras Pandan Wangi, bukan wangi karena aroma daun pandan. Di berbagai pusat perbelanjaan, pasar beras tradisional hingga toko-toko hampir dipastikan menjual beras Pandan Wangi. Di pusat perbelanjaan bahkan kerap kita jumpai beras dengan label "Pandan Wangi". Ada pula yang mengklaim Pandan Wangi yang mereka jual asli produksi Cianjur, Jawa Barat. Jika Anda ingin membeli beras Pandan Wangi, sudahkah Anda tahu ciri-cirinya? Benarkah beras Pandan Wangi atau karuhun (warisan nenek moyang) yang dijual itu asli dari Cianjur, atau jangan-jangan beras oplosan yang diberi aroma pandan. Yang dimaksud beras Pandan Wangi oplosan adalah beras Pandan Wangi yang dicampur beras lain yang memiliki ciri fisik sama atau bahkan berbeda sama sekali, tetapi kualitasnya lebih rendah. Persentase beras Pandan Wangi hanya 15-40 persen. Dengan begitu keuntungan yang diperoleh pedagang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan menjual beras asli Pandan Wangi. Bagaimana dengan petaninya? "Tidak ada keuntungan apa pun yang kami dapat dari penjualan beras Pandan Wangi oplosan itu. Bahkan keuntungan kami semakin kecil," kata Syahroni (53), petani khusus padi varietas unggul Pandan Wangi di Desa Tegallega, Kecamatan Warung Gondang, Cianjur. Syahroni merinci, dengan adanya beras Pandan Wangi oplosan atau bahkan yang dipalsukan, tingkat permintaan beras yang satu ini di tingkat petani semakin rendah. Konsumen dirugikan dan bisa "tertipu", petani pun mendapat disinsentif harga. Mansyur, petani lainnya, mengatakan, produksi beras Pandan Wangi di Cianjur ini terbatas di Kecamatan Warungkondang (760 hektar), Cugenang (357 ha), Cibeber (351 ha), Cianjur (183 ha), dan Cilaku (210 ha). Meskipun total luas sawah di lima kecamatan itu 15.005 ha, areal yang cocok ditanami benih padi unggul bermutu Pandan Wangi hanya seluas 1.861 ha. Selebihnya bisa ditanami, tetapi meski dengan varietas unggul yang sama pun hasilnya sudah bisa ditebak, berbeda. Perbedaan bisa muncul dari soal rasa, bentuk butiran beras, tekstur, tingkat keputihan, maupun dalam hal bau wangi pandannya. Beras Pandan Wangi bila dimasak nasinya pulen, enak, dan wangi. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian Achmad Suryana mengatakan, bibit padi varietas unggul Pandan Wangi bisa saja ditanam di luar Cianjur. Namun, soal rasa, aroma, kepulenan, dan ciri lain berbeda. "Beras Pandan Wangi khas Cianjur tercipta karena paduan faktor genetik dan lingkungan," katanya. Karena sifat khas tersebut membuat beras Pandan Wangi "bergengsi" dan diminati masyarakat menengah ke atas walau harganya tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar